Rational Decision Making (RDM) adalah teori pengambilan keputusan secara rasional dan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh kita sebagai pemimpin sebuah organisasi atau perusahaan.
Secara spesifik, teori ini dibutuhkan disaat seseorang manager dikala dihadapkan pada suatu masalah dan keputusan yang diambil akan sangat berpengaruh terhadap bisnis perusahaan. Berikut penjelasan mengenai langkah-langkah dalam proses rational decision making
- Definisi Masalah
Definisi masalah sebagai langkah pertama adalah identifikasi permasalahan apa yang sedang terjadi dan merumuskan ruang lingkup permasalah yang sedang terjadi.
Sebagai contoh kasus kali ini adalah penurunan kinerja karyawan didivisi keuangan pada PT. Samarasa, sebagaimana diketahui bahwa PT.Samarasa memiliki 3 divisi dalam struktur organisasinya yaitu divisi sumber daya manusia, pemasaran, dan keuangan.
- Identifikasi Kriteria Keputusan
Dalam proses identifikasi kriteria keputusan ini yang dimaksud adalah manajer harus mengetahui faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan.
Manajer PT. Samarasa sudah pernah mengalami permasalahan seperti ini sebelumnya didivisi pemasaran, sehingga dengan menganalisis perilaku dan kecenderungan pada seluruh staf pada divisi keuangan manajer mengidentifikasi berbagai kriteria yang mempengaruhi kinerja staf divisi keuangan sebagai berikut:
- Kompensasi meliputi gaji dan bonus yang diberikan PT. Samarasa
- Lingkungan Kerja merupakan suasana dan kondisi kerja yang ada pada PT. Samarasa khususnya divisi keuangan
- Kedisiplinan yang merupakan tingkat kepatuhan karyawana terhadap peraturan-perturan yang berlaku pada PT.Samarasa
- Kepemimpinan adalah bagaimana manajer divisi keuangan maupun manajer tertinggi PT. Samarasa mempengaruhi dan memberikan contoh kepada staf divisi keuangan
- Sistem Akuntansi/ Keuangan merupakan proses yang terdiri dari komponen kerja yang berkaitan dengan kauangan pada PT.Samarasa
- Alokasi Bobot Pada Kriteria
Tahap alokasi bobot, kriteria diurutkan berdasarkan prioritasnya dan diberi nilai sesuai dengan pengaruh kriteria tersebut terhadap masalah.
Berdasarkan analisis manajer dari berbagai kriteria keputusan yang menjadi faktor mempengaruhi kinerja karyawan divisi keuangan PT. Samarasa adalah sebagai berikut:
- Sistem Akuntasi/ Keuangan dimana para karyawan divisi keuangan merasa program atau sistem informasi akuntansi pada PT. Samarasa masih manual (belum menggunakan program komputerisasi) sehingga proses kerja yang mereka lakukan semakin sulit dan lama, karena terjadi beberapa peningkatan dan perubahan proses produksi dari PT. Samarasa. Yaitu penambahan varian produk, peningkatan permintaan produk, penambahan tenaga kerja. 3 hal ini membuat proses keuangan atau akuntasi pada PT. Samarasa menjadi lebih panjang dan rumit.
- Lingkungan kerja, staf divisi keuangan mengeluhkan kondusifitas kerja pada ruangan divisi keuangan. Penggunaan kipas pada ruangan membuat suhu udara pada ruangan tidak merata, beberapa staf divisi keuangan konflik dengan rekan kerjanya.
- Kompensasi berbeda dengan divisi pemasaran, para staf divisi keuangan merasakan kompensasi yang tidak setimpal karena pada divisi pemasaran selain menerima gaji dan tunjangan juga terdapat bonus untuk kriteria pencapaian tertentu sementara divisi keuangan hanya menerima gaji, dan tunjangan saja.
- Kepemimpinan, pada divisi keuangan sebetulnya baru saja terjadi perubahan manajer kuangan, karena manajer keuangan sebelumnya resign sehingga staf divisi keuangan merasa harus beradaptasi kembali dengan pola kepemimpinan manajer baru.
- Kembangkan Alternatif
Tahap ini adalah tahap menentukan berbagai alternatif untuk mengatasi masalah lalu kita kembangkan berbagai opsi setelah kita melihat daftar list situasi tadi dengan merujuk ke masing-masing objek fakta. Harus diperhatikan bahwa opsi-opsi ini adalah opsi yang sifatnya efektif, efisien, dan tidak merugikan.
Dari berbagai alokasi bobot pada alternatif diatas manajer PT. Samarasa memutuskan dan menyimpulkan alternatif untuk mengatasi permasalah diatas dengan efektif dan efisien, diantaranya adalah:
- Pembaharuan pada sistem informasi akuntansi PT. Samarasa, proses akuntansi/keuangan PT.Samarasa yang sebelumnya manual, akan dikembangkan menjadi sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi sehingga bisa mempermudah kerja dan menghemat waktu.
- Lingkungan kerja divisi keuangan memang sudah saatnya untuk direvitalisasi, suhu udara yang tidak merata membuat suasana yang tidak kondusif untuk bekerja maka dalam hal ini manajer PT. Samarasa akan melakukan pemasangan AC pada ruang divisi keuangan, selain itu manajer keuangan diminta untuk mendamaikan para staf divisi keuangan yang sedang berkonflik demi menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan bersahaja.
- Kompensasi, merupakan hal yang tidak dapat dilupakan dengan beban kerja yang besar dan pekerjaan yang strategis maka manajer PT. Samarasa melakukan peningkatan tunjangan bagi staf divisi keuangan yakni dengan menambahkan tunjangan kerja khusus divisi keuangan.
- Dan terakhir alternatif yang bisa dikembangkan adalah memberikan arahan dan bimbingan kepada manajer keuangan baru untuk menerapkan budaya demokratis dan bersahabat kepada staf divisi keuangan.
- Evaluasi Alternatif
Tahap evaluasi alternatif adalah manajer harus mengevaluasi seberapa efektif keputusan tersebut diambil. kita diharuskan untuk lebih fokus pada opsi yang telah dikembangkan. Kita harus mempertimbangkan 3 hal antara lain: feasibility, acceptability and desirability (kelayakan, penerimaan dan keinginan)
Dari pengembangan alternatif solusi yang telah ditentukan manajer PT. Samarasa maka, manajer PT. Samarasa melakukan evaluasi terhadap keempat alternatif yang telah ditentukan yakni, pembaharuan sistem informasi akuntansi, revitalisasi ruang kerja divisi keuangan, penambahan tunjangan kerja, dan terakhir bimbingan dan arahan kepada manajer keuangan. Keempat opsi ini telah ditinjau efektifitasnya oleh manajer PT. Samarasa.
- Pilih Alternatif Terbaik
Setelah melalui berbagai proses dan pemikiran, tiba saatnya untuk kita memilih keputusan. Keputusan ini pasti mempunyai resiko-resiko ke depannya. Untuk mencegah atau pun mengatasi resiko tersebut, kita harus mengingat opsi-opsi yang telah kita pikirkan tadi. Karena opsi-opsi tersebut adalah standar kita dalam melakukan keputusan.
Berdasarkan analisa risiko dari keempat alternatif tadi manajer PT. Samarasa menimbang bahwa ada 2 alternatif yang tidak layak untuk diterapkan yakni penambahan tunjangan kerja dan pemberian bimbingan dan arahan terhadap manajer keuangan kedua opsi ini dianggap memiliki risiko besar jika diterapkan karena akan berdampak pada divisi lainnya dan konflik antara manajer divisi pada PT. Samarasa, sehingga manajer PT.Samarasa memutuskan untuk hanya menerapkan dua alternatif solusi dalam mengatasi permasalah penurunan kinerja karyawan divisi keuangan yakin solusi untuk melakukan pembaharuan terhadap sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada divisi keuangan dan juga merevitalisasi ruang kerja divisi keuangan agar menjadi lebih nyaman dan rapi.
Kedua opsi ini dipandang akan mampu mempengaruhi secara signifikan peningkatan kinerja karyawan divisi keuangan pada PT.Samarasa yang sebelumnya telah menjadi permasalahan bagi manajer PT. Samarasa.
Comments are closed.