Dalam tutorial ini, saya akan memandu kamu dalam proses upgrade XAMPP sehingga kamu dapat memperoleh XAMPP yang up-to-date dengan sedikit kerumitan.
Kamu mungkin bertanya pada diri sendiri, “Kenapa tidak mengikuti dokumentasi resminya saja”? Dan itu pertanyaan yang sangat wajar. XAMPP merupakan proyek berbasis komunitas. Dengan demikian, itu tidak memiliki dukungan korporasi dan banyak pembiayaan. Dokumentasi resmi yang rinci seperti cara meng-upgrade XAMPP itu tidak tersedia. Dukungan untuk XAMPP juga terbatas pada forum komunitas dan FAQ yang singkat di situs Apache Friends.
Mengapa memperbarui XAMPP?
Ini mungkin membuat kamu bertanya-tanya mengapa harus repot-repot memperbarui XAMPP. Apakah itu perlu?
Alasan terbesar untuk memperbarui XAMPP adalah untuk mendapatkan versi yang lebih baru dari PHP. Karena XAMPP tidak terupdate secara otomatis, kalau kamu sudah menggunakan XAMPP selama beberapa tahun kamu mungkin menjalankan versi lama dari PHP. Versi baru dari XAMPP tersedia menjalankan PHP 5.6 dan bahkan PHP 7.
Alasan lain untuk memperbarui XAMPP adalah untuk menggunakan versi PHP yang sama antara lingkungan pengembangan lokal dan server web.
Nah, di tutorial ini kita akan memperbarui versi XAMPP tanpa kehilangan data situs pada folder htdocs
atau database-database kamu.
Ringkasan proses
Ada enam langkah untuk memperbarui XAMPP:
- Backup file website kamu.
- Export database kamu.
- Uninstall versi XAMPP yang lama.
- Menginstal versi terbaru dari XAMPP.
- Menyesuaikan pengaturan PHP.
- Me-restore file website dan database kamu.
Proses ini bekerja sama halnya saat kita memindahkan situs WordPress, website statis yang dibangun dengan HTML, CSS, dan JavaScript, PHP dan website MySQL. Jadi jika kamu menggunakan XAMPP untuk WordPress, PHP, dan pengembangan front-end secara umum, kamu berada di tempat yang tepat. Namun, jika kamu menggunakan Tomcat server XAMPP untuk pengembangan Java, sorry bro :). Ok, Proses pembaruan software akan tetap sama, tetapi kamu harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan kamu tidak kehilangan data-data website.
Langkah 1: Backup data website
Semua file website XAMPP kamu tersimpan di dalam direktori \xampp\htdocs\
. Jika kamu memiliki lebih dari satu instalasi WordPress atau website di folder ini kamu akan memiliki subdirektori untuk setiap instalasi atau setiap website. Lihatlah di direktori htdocs dan tetntukan file website yang ingin kamu backup.
Untuk mem-backupnya, buatlah folder baru di D:\XAMPPbackup\ atau dimana terserah dan salin file yang kamu backup ke dalam folder baru.
Dalam kasus saya, saya ingin menyimpan semua file website saya kecuali file-file yang merupakan bagian dari instalasi XAMPP: dashboard, img, Webalizer, xampp, dan sebagainya. Saya membuat sebuah folder backup yang saya beri nama XAMPPbackup di drive E:\ saya dan menyalin semua file saya ingin backup langsung ke folder tersebut.
Langkah 2: Export database
Buka control panel XAMPP lalu jalankan modul Apache dan MySQL kemudian buka phpMyAdmin lewat browser dengan mengetik http://localhost/phpmyadmin
di address bar.
Kamu memiliki dua pilihan yang berbeda dalam hal mengekspor database di phpMyAdmin. Opsi pertama adalah mengexport semua database kamu ke dalam satu file SQL. Pilihan kedua adalah mengexport setiap database secara individual.
Sementara pilihan pertama mungkin terdengar seperti pilihan yang lebih mudah, tapi kelemahannya kamu akan bekerja dengan file yang lebih besar jadi kamu mungkin akan mengalami masalah ketika mengimport database ke instalasi XAMPP baru kamu. Saya telah menggunakan kedua metode tsb, dan saya biasanya merekomendasikan pilihan yang kedua. Ini sedikit lebih banyak langkah-langkah untuk export dan import database satu per satu, namun juga kecil kemungkinannya untuk mengalami error.
Berikut ini langkah-langkah untuk mengexport semua database sekaligus dalam satu file SQL:
- Dari halaman utama phpMyAdmin pilih Export.
- Pilih “Custom – display all possible options”.
- Pada bagian Database, tahan tombol Ctrl dan pilih semua database yang ingin kamu export, berhati-hatilah untuk tidak memilih database yang bernama phpmyadmin.
- Scroll ke bawah halaman dan klik Go.
- Tunggu hingga file SQL didownload ke komputer kamu. Lama dan tidaknya tergantu besarnya database.
Untuk mengexport setiap database secara individual proses ini sedikit berbeda.
- Dari halaman phpMyAdmin utama pilih database pertama yang ingin kamu export dengan mengklik nama database di mana itu muncul dalam daftar database di sisi kiri phpMyAdmin.
- Selanjutnya, pilih Export dari bagian atas menu, dan di bagian bawah halaman export klik Go.
Tunggu hingga proses download selesai dan kemudian ulangi proses yang sama untuk setiap database yang ingin kamu export.
Export setiap database yang ingin kamu simpan dan letakkan di tempat yang kamu akan dapat menemukannya dengan mudah nanti. Pastikan kamu menyimpannya di luar direktori \xampp\
.
Saya menyimpan seluruh file SQL di direktori yang sama dengan file website saya di folder E:\XAMPPbackup.
Langkah 3: Uninstall versi XAMPP yang lama
Pertama, sebelum kamu meng-uninstall XAMPP pastikan kamu telah menyalin semua file website dan database kamu. Setelah kamu uninstall XAMPP file apa pun yang belum dibackup akan hilang. Setelah kamu yakin kamu telah membackup semua file dan database, hentikan modul Apache dan MySQL lalu tutup control panel XAMPP.
Sekarang ksmu siap untuk meng-uninstall XAMPP.
Ada tiga pilihan instalasi XAMPP yaitu:
- Automatic installer,
- Zip archive,
- 7zip archive.
Kalau kamu menggunakan salah satu link download di website XAMPP adalah versi installer. Versi lain ada di halaman SourceForge XAMPP. Apabila kamu tidak yakin versi yang kamu miliki, kamu mungkin menggunakan versi installer.
Apabila kamu menggunakan versi installer kamu bisa menggunakan script uninstall untuk menghapus XAMPP. Kamu akan menemukan file uninstaller di folder \xampp\uninstall.exe
. Jika kamu menggunakan baik versi Zip atau 7zip kamu dapat dengan aman menghapus seluruh direktori \xampp\ tanpa menjalankan script uninstall.
Ketika kamu menjalankan uninstaller kamu mungkin akan ditanya apakah kamu ingin menyimpan atau menghapus direktori htdocs.
Apabila kamu telah mengikuti instruksi saya sejauh ini, kita memang sudah tidak membutuhkannya. Namun, pasti tidak ada salahnya menjaganya. Dua backup lebih baik dari pada satu backup, kan?
Jika kamu memilih opsi untuk tetap menjaga folder htdocs dan berencana untuk menginstal versi baru dari XAMPP di lokasi yang sama dengan instalasi lama, kamu harus memindahkan folder htdocs di luar direktori \xampp\. XAMPP hanya dapat diinstal ke direktori yang kosong.
Langkah 4: Menginstal versi terbaru dari XAMPP
Untuk hal ini saya tidak menjelaskan secara rinci di sini, ini hanya seperti kamu menginstall XAMPP pada awalnya. Kunjungi halaman download di Apache Friends dan pilih versi XAMPP yang ingin kamu install di komputer kamu. Saya lebih suka versi installer yang didapatkan ketika kamu men-download XAMPP langsung dari Apache Friends.
Langkah 5: Menyesuaikan pengaturan PHP
Pengaturan default PHP yang dikirimkan dengan instalasi XAMPP terbaru cukup dibatasi, bahkan lebih terbatas daripada shared server pada umumnya. Sebelum melangkah lebih jauh, saya sarankan edit pengaturan PHP seperti berikut:
- Naikkan
max_execution_time
menjadi 120 (detik); - Naikan
upload_max_filesize
danpost_max_size
menjadi 128M.
Pengaturan tersebut dapat diedit dengan masuk ke \xampp\php\php.ini
. Cari pengaturan yang akan diupdate di file php.ini
, dan naikkan nilai yang sudah ada. Silahkan buka dengan text editor seperti notepad atau terserah.
Langkah 6: Me-restore file website dan database
Me-restore file website kamu dapat dilakukan dengan mudah. Cukup copy file dan folder yang sebelumnya kamu backup dan paste ke dalam folder \xampp\htdocs\
yang baru. Setelah selesai direstore, website kamu belum siap untuk ditest dulu karena kamu belum mengimport database kamu.
Untuk me-restore database website kamu, kamu harus mengimport file SQL yang telah kamu backup sebelumnya.
Mengimpor banyak database secara bersamaan
Meng-upload semua database kamu sekaligus adalah cukup sederhana asal kamu telah mengexport semua database ke dalam satu file SQL. Langkah-langkahnya: buka phpMyAdmin, pilih Import, pilih file SQL yang kamu export sebelumnya dari instalasi XAMPP terakhir kamu, dan setelah kamu memilihnya, klik Go.
Jika ukuran file besar mungkin memerlukan sedikit waktu untuk itu untuk di-upload. Bersabarlah.
Ada beberapa dua kendala yang mungkin terjadi pada titik ini:
- Kamu boleh melampaui waktu maksimum phpMyAdmin yang memungkinkan untuk memproses upload lebih dari: 300 detik misalnya. Apabila itu terjadi, kamu perlu menonaktifkan batas waktu pada proses import phpMyAdmin ini. Langkah singkat:
-
- Masuk ke folder
xampp\phpMyAdmin\
- Buka file
config.inc.php
dengan text editor - Cari
$cfg['ExecTimeLimit'] = 300;
- Apabila belum ada silahkan tambahkan
$cfg['ExecTimeLimit'] = 0;
dibaris paling bawah sebelum tag?>
- Ubah menjadi 0 (0 untuk unlimited) atau beri nilai yang lebih besar
- Simpan file kemudian Restart server
- Masuk ke folder
- Jika kamu tidak sengaja memasukkan database phpmyadmin dalam file SQL, kamu akan melihat error 1050 di phpMyAdmin: “table already exists.” Jika itu terjadi, kamu harus memberitahu phpMyAdmin untuk mengabaikan pesan error. Dalam phpMyAdmin, di tab Settings, silahkan beri centang nilai-nilai berikut:
-
- Settings >> SQL Queries >> Ignore multiple statement errors
- Jika menggunakan format CSV: Settings >> Import >> CSV >> Do not abort on INSERT error
- Jika menggunakan format SQL: Settings >> Export >> SQL >> Use ignore inserts
Apabila kamu mengalami error, seperti salah satu dari yang tercantum di atas, yang menyebabkan proses import akan dibatalkan sebagian, beberapa database kamu akan diimport sementara yang lain tidak. Setelah memperbaiki pengaturan yang menyebabkan error, tapi sebelum kamu mencoba kembali untuk mengimport database, drop database yang diimport sebelumnya (yang error saja). Apabila tidak didrop, saat data akan diimport ulang ketika kamu mencoba kembali proses import, dan kamu akan melihat pesan error (misal: ada duplikat table atau semacamnya).
Menghapus database (Drop database) dapat dilakukan dengan mudah. Buka homepage phpMyAdmin, klik pada Database, beri centang di samping database yang ingin kamu hapus, dan kemudian klik Drop. Cuman berhati-hati saja untuk tidak menghapus salah satu database sistem seperti phphmyadmin, information_schema, mysql, dan performance_schema.
Mengimport database satu per satu
Ada kemungkinan kecil untuk mengalami error saat mengimport database secara individual. Namun, trik untuk membuat proses ini mudah adalah untuk membuat nama database yang baru harus dengan nama persis sama seperti nama database yang asli/awal. Apabila kamu tidak melakukannya, kamu harus memperbarui file wp-config.php (atau file php dimana file php tersebut untuk menghubungkan ke DB) untuk setiap situs.
Proses import database satu per satu akan terlihat seperti ini:
- Buka phpMyAdmin dan klik New dari daftar di sisi kiri.
- Buat database baru, gunakan nama yang sama persis seperti yang digunakan untuk nama database asli.
- Pilih database yang baru kamu buat dari daftar di panel sebelah kiri di phpMyAdmin.
- Klik Import pada menu atas, pilih file SQL untuk database yang ingin kamu import, dan klik Go.
- Setelah proses import selesai, ulangi proses yang sama untuk database berikutnya yang ingin kamu import sampai kamu telah mengimport semua database kamu.
Penyesuaian pengaturan PHP saya direkomendasikan mungkin akan membuat kamu mengalami masalah jika kamu mengimport database secara individual. Namun, jika kamu mengimport database yang sangat besar kamu juga bisa saja mengalami error. Jika kamu mengalami error, dan itu bukan error yang saya sebutkan di bagian tentang mengimport banyak database secara bersamaan, silahkan Googling untuk menemukan solusi cepat.
Setelah database kamu berhasil diimport saatnya untuk menjalankan XAMPP, jalankan Apache dan MySQL, dan test situs kamu. Ketik http://localhost/[direktori_situs]/ seperti yang kamu biasanya dengan instalasi XAMPP lama untuk mengakses situs web kamu. Semua nama user dan password DB lama kamu seharusnya masih bekerja dengan baik.
Kesimpulan
Memperbarui XAMPP bukanlah proses yang mudah apalagi kalau ukuran database sangat besar. Dalam hal export (untuk backup DB) dan import (untuk restore DB) saya lebih suka melakukannya satu persatu entah itu ukuruannya kecil atau besar. Meskipun agak rumit yang penting aman dan minim error. Nah, apabila ada kendala silahkan tulis di kolom komentar dan jangan lupa centang Notify (via email) agar kamu menerima balasan komentar saya via email.