Pernah mendengar kata CHMOD? Saya juga baru tau apa itu CHMOD. Bagi pengguna sistem operasi Linux dan seorang web developper, mungkin kata tersebut sudah tidak asing lagi. CHMOD adalah kepanjangan dari Change Mode, sebuah perintah untuk memberi hak akses/permisions kepada pemilik, user biasa, dan non user (ini pengertian versi saya :D). CHMOD inilah yang menjaga keamanan dari suatu data, jika ada user nakal yang berusaha untuk mengakses, mengubah, bahkan membaca data yang bukan haknya.
Cerita sedikit nie, dulu si CHMOD ini juga pernah membuat saya kelimpungan setengah mati :D. Karena saya tidak bisa mengupload sebuah file gambar melalui web kelas yang saya buat sendiri. Saya kira source kode PHP nya yang salah, sampai-sampai saya rombak abis-abisan kembali semua source kodenya. Ternyata bukan itu masalahnya. Saya pun mencoba untuk bertanya ke teman-teman kelas, tapi tak satupun ada yang tau. Yaw, beginilah nasib menjadi seorang newbie :(. Akhirnya, terjawab juga melalui sebuah forum, yang saya lupa namanya :D. Ternyata permasalahannya berada pada hak akses folder tempat penyimpanan gambar yang ingin saya tuju. Pihak hosting memberi hak akses hanya untuk mengeksekusi folder tersebut. Pantas saja file gambarnya gak bisa disimpan di folder tersebut.
Nah, sekarang saya mau berbagai sedikit nie tentang tutorial CHMOD dan cara penggunaannya. Hak akses suatu data, disimbolkan dengan angka.
0 = Tidak ada hak akses
1 = Hak akses untuk masuk dan mengeksekusi suatu data atau folder (direktori)
2 = Hak akses untuk menulis/mengubah suatu data atau folder (direktori)
4 = Hak akses untuk membaca suatu data atau folder (direktori)
Jadi jika semuanya dijumlahkan menjadi 7, yang berarti suatu user mempunyai hak penuh akan data atau folder (direktori) tersebut. Suatu data dapat diakses oleh 3 user, yaitu root (pemilik data), user group, dan user non-group. Berikut contohnya :
Contoh Chmod
Chmod 753, berarti :
7 = 4+2+1 : root (pemilik file) mempunyai hak untuk mengeksekusi (1), menulis (2), dan membaca (4) suatu data atau direktori
5 = 4+1 : user group mempunyai hak untuk membaca (4) dan mengeksekusi (1) suatu data atau direktori
3 = 2+1 : user non group mempunyai hak untuk menulis (2) dan mengeksekusi suatu data atau direktori
Contoh Penggunaan Chmod
Jika ingin mengubah hak akses dari suatu data atau direkori, dari hak akses 644 (setting default dari pihak hosting) menjadi 755 (agar dapat dibaca) berikut caranya :
chmod 755 [nama file]
Contoh :
chmod 755 index.php (untuk file)
chmod 755 /web/images (untuk folder/direktori)
Kalau ingin mengubah hak akses suatu folder yang di dalamnya ada banyak folder dan file, bisa menggunakan perintah berikut :
find [direktori] -type f -exec chmod 777 {} \; (untuk file)
find [direktori] -type d -exec chmod 777 {} \; (untuk folder / direktori)
Contoh :
find /home/lumbung/htdocs-linux -type f -exec chmod 777 {} \; (untuk file)
find /home/lumbung/htdocs-linux -type d -exec chmod 777 {} \; (untuk folder / direktori)
Dan jika ingin menyembunyikan suatu data atau direktori dapat menggunakan perintah berikut :
chmod 700 [nama file atau folder]
Contoh :
chmod 700 index.php (untuk file)
chmod 700 /web/images (untuk folder/direktori)
OK, sekian dulu tutorial mengenai Chmod.