Chapter 1

Introduction to Networking

Jaringan

Komputer yang saling berhubungan dan dapat berkomunikasi dengan menggunakan protokol tertentu dan memakai alat misalnya Network Internet Card (NIC), modem, dll. Contohnya yaitu internet.

Tipe koneksi internet ada 3 :

™ Pyhsical                  : Dengan modem atau NIC.
™ Logical                   : Protokol,    misalnya    TCP/IP    (Transmission    Control
    Protocol/Internet Protocol)
™ Application            : Menggunakan    browser,    contoh    IE    atau    Netscape
    Navigator

Bagian-bagian PC :

™ Resistor                        : Hambatan.
™ Transistor                    : Memperkuat sinyal & membuka & menutup circuit.
™ Capacitor                     : Menyimpan energi.
™ Integrated Circuit         : Kumpulan transistor.
™ Expansion slot  
™ Floppy Disk  
™ Hard Disk  
™ CD-ROM  
™ Video & Audio port  
™ Serial Port  
™ Parallel port  
™ Motherboard  

Serial  port digunakan  untuk menghubungkan  PC ke console  router  guna manajemen router.

Koneksi internet memerlukan modem yang dapat berupa internal maupun eksternal. Koneksi internet local dapat menggunakan NIC, yang perlu diperhatikan adalah

™  Protokol (ethernet, token ring, FDDI)

™  Type of media (coaxial, wireless, twisted pair)

™  Type of bus (PCI, ISA)

Untuk notebook dapat menggunakan PCMCIA, adapun koneksi network dengan PING (Pocket Internetwork Gropher) apakah sudah connect / belum.

Network Math

™  Basis 2 (Binary)               :  1100 0000

™  Basis 10 (Decimal)          :  192

™  Basis 16 (Hexadecimal)   :  C2

Konversi Basis

Contoh :

  1. 1. Ubahlah 16 ke binary !
  2. Ubahlah 0001 0000 ke decimal !

24 = 16

Konversi Basis 10 ke Basis 16

Bil. Basis 16

0 > 0            9    > 9

1 > 1            10  > A

2 > 2            11  > B

3 > 3            12  > C

4 > 4            13  > D

5 > 5            14  > E

6 > 6            15  > F

7 > 7

8 > 8

Contoh :

  1. a) Ubahlah 49 ke hexadecimal !

jadi hexadecimal dari 49 adalah 31

  1. b) Ubahlah heaxdecimal 31 ke decimal !

Konversi Basis 2 ke 16

  1. a) Ubahlah 1100 0010 ke hexadecimal !
  1. b) Ubahlah 0xC2 ke binary !
Operasi AND

11 > 1

10 > 0

01 > 0

00 > 0

Operasi OR

11 > 1

10 > 1

01 > 1

00 > 0

Operasi XOR

11 > 0

10 > 1

01 > 1

00 > 0

 

Contoh :

1100 1001

 

 

1100 1001

 

 

1100 1001

0100 1010

————— AND

0100 1000

0100 1010

—————- OR

1100 1011

0100 1010

————– XOR

1000 0011

Chapter 2

Networking Fundamentals

Peralatan-peralatan jaringan:

  1. 1. End-user device

Peralatan seperti computer, NIC, printer pada user.

  1. Network device

–     repeater / hub: layer 1 OSI layer, mengirim data ke semua yang terkoneksi selain port asal data.

–     bridge / switch: layer 2 OSI layer, mengirim data bentuk frame ke tujuan berdasarkan MAC address.

–    router:  layer  3  OSI  layer,  menghubungkan   2  network  yang  berbada;

mengirim data ke tujuan bedasarkan IP address.

Istilah-istilah jaringan:

  1. A. Sneaker net : istilah untuk sekumpulan computer yang tidak terkoneksi jari B. Local Area Network (LAN) : jaringan skala kecil, biasanya dalam 1 bangunan

atau area.

  1. C. Wide Area Network (WAN) : jaringan skala besar, contohnya: antar kota atau antar

Protokol digunakan sebagai aturan dalam berkomunikasi. Contoh protocol:

  1. FTP untuk mengirim dan membuka data pada FTP server.
  2. TFTP untuk recovery system pada router atau switch.
  3. DHCP untuk dynamic IP address.
  4. DNS untuk memetakan domain name ke IP addess.
  5. Telnet untuk remote login ke komputer lain.
  6. SNMP untuk manajemen jaringan.
  7. SMTP untuk menangani email.
  8. HTTP untuk menangan request halaman web.

Macam-macam network topology:

OSI Layer

OSI Layer adalah standarisasi layer pada jaringan yang paling umum, terdiri dari:

  1. Application
  2. Presentation
  3. Session
  4. Transport: Datanya dalam bentuk segment.
  5. Network:  Memecah  segment  ke  dalam  beberapa  packet.  Di  packet  ada  ada informasi IP address untuk dikirim lewat routing table.
  6. Data Link: Data dikirim dalam bentuk frame dan ada informasi MAC address.
  7. Physical:   Layer   paling   bawah   yang  menggambarkan   koneksi   titik  jaringan misalnya cable. Data dikirim dalam bentuk bits.

TCP/IP

TCP/IP adalah network protocol yang paling sering dipakai untuk jaringan, salah satunya adalah jaringan Internet. Layer TCP/IP terdiri dari:

  1. Application: Penggabungan layer Application, Presentation dan Session pada OSI Layer.
  2. Transport: Sama dengan layer Transport pada OSI Layer.
  3. Internet: Sama dengan layer Network pada OSI Layer.
  4. Network Access: Penggabungan layer Data Link dan Physical pada OSI Layer.

Bandwidth

Bandwidth adalah besar jalur data. T = S / Bw

T = waktu untuk transfer

S = size dari file

Bw = Bandwidth

Chapter 3

Networking Media

Networking Media

–    Copper media

–    Optical media

–    Wireless media

Copper media.

Media yang paling banyak digunakan dalam jaringan LAN adalah copper cable/ kabel tembaga. Terdiri dari banyak macam jenis seperti:

Coaxial kabel

–    Bandwith: 10Mbps

–    Biaya tidak terlalu mahal

–    Media dan connector size: Medium

–    Jarak maximum kabel: 500m

Didalam LAN, kabel coaxial mempunyai nilai plus yang tidak dipunyai kabel STP dan UTP, yaitu jarak maximum yang  dapat digunakan tanpa menggunakan bantuan repeater. Repeater  adalah alat yang memperkuat  signal di dalam jaringan  agar bisa meng-cover jarak yang jauh. Coaxial kabel lebih murah dari fiber optic dan teknologinya lebih dikenal umum. Kebanyakan digunakan pada alat-alat telekomunikasi, seperti: Telivisi kabel (kabel vision). Saat sekarang ini jenis Coaxial kabel sudah jarang dipakai pada jaringan Ethernet.

Shielded twisted-pair (STP) kabel

–    Bandwith: 0-100 Mbps

–    Biaya: Moderate/ agak mahal

–    Media dan connector size: Sedang sampai Besar

–    Maximum panjang kabel: 100m

Jarang digunakan pada jaringan, karena faktor harga dan perlu di- grounded/pembumian pada kedua ujungya untuk mengurangi/menghilangkan noise.

Unshielded twisted-pair (UTP)

–    Bandwith: 10 – 100 – 1000 Mbps( tergantung dari kualitas/ katagori kabel)

–    Biaya: lebih murah

–    Media dan connector size: kecil

–    Maximum panjang kabel: 100m

Spesifikasi Kabel:

–    10 BASE-T

–    10 BASE5

–    10 BASE2

10BASE-T

Bandwith  10Mbps,  type  transmisi  baseband  (ditransmisikan  secara  digital),  T  untuk twisted kabel(panjang kabel max 100m).

10 BASE5

Bandwith10Mbps,  type  transmisi  baseband,5  untuk  panjang  max  500m,menggunakan kabel coax jenis thicknet.

10 BASE2

Bandwith   10Mbps,type   trnsmisi   baseband,   2   untuk   panjang   max   yang   actual

185m,meggunakan kabel coaxial jenis thinnet.

Ke 3 spesifikasi diatas disebut juga LEGACY of ETHERNET (spesifikasi yang pertama kali digunakan dalam jaringan).

UTP kabel, media yang paling banyak digunakan  pada jaringan dewasa ini. Kelebihan yang paling utama adalah sizenya yang kecil (mudah dipasang pada ducting kabel dan juga dimanapun).Bandwith  yang bisa mencapai 1000 Mbps, disamping tentu harganya yang tidak mahal.

Beberapa type koneksi yang digunakan  diantara alat dalam jaringan:

Straight-through kabel

Digunakan  pada device yang tidak sama seperti,switch-pc, hub-pc

Crossover kabel

Digunakan untuk menghubungi device-device yang sama/sejenis seperti, switch-switch, switch-hub, router-pc.

– Rollover kab

Digunakan hanya untuk converter DB9(port serial pc) ke port console, biasanya untuk melakukan manajemen. Menghubungkan switch (manageable)-pc dan Router-pc.

– Optical media

Cahaya yang digunakan dalam jaringan fiber optic adalah sinar laser. Fiber optic adalah medium yang paling sering digunakan karena jaraknya yang jauh, bandwith yang tinggi, transmisi point to point yang dibutuhkan pada backbone LAN dan WAN.

Energi cahaya di gunakan untuk mengirim sejumlah besar data dengan aman dan dalam jarak yang jauh. Signal cahaya di dalam fiber ini dihasilkan dari transmitter yang merubah dari signal listrik menjadi signal cahaya. Receiver merubah cahaya yang datang dari ujung kabel kembali menjadi signal listrik.

Setiap  fiberoptic  kabel  yang digunakan  untuk  jaringan  terdiri  dari 2   core fiber yang terpisah. Seperti kabel twisted pair, kabel yang terpisah digunakan untuk men transmit dan receive, fiber optic juga menggunakan satu fiber untuk men transmit/mengirim dan satu lagi untuk me receive/menerima.

Gambar: ujung/connector kabel optic(1 untuk transmit dan 1 untuk receive)

Wireless Media

Wireless teknologi memiliki kelebihan dibandingkan dengan media kabel seperti, device dapat dibawa ke mana saja/mobile,sedangkan kabel dan fiber terbatas. Terdapat standart dan regulasi yang harus disepakati bersama agar wireless teknologi dapat saling terkoneksi dan ini distandarisasi dengan IEEE 802.11, standart untuk WLANs. Terbagi atas:

–    802.11b

–    802.11a

–    802.11g

802.11b   disebut juga dengan Wi-Fi Wireless Fidelity, bekerja pada frekwensi 2,4 Ghz, speed 11 Mbps, throughput 1-2 Mbps, menggunakan  Direct Sequnce Spread Spectrum (DSSS), yang berkembang menjadi Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS).

802.11a  bekerja  pada  frekwensi  5 Ghz,  speed  54-108  Mbps,  throughput  20-26Mbps, tidak compatible dengan Wi-F

802.11g   bekerja pada frekwensi 2,4GHZ, speed 54-108 Mbps, throughput 20-26 Mbps, menggunakan  Orthogonal  Frequency  Division  Multiplexing(  OFDM), compatible dengan Wi-Fi

Macam-macam topologi wireless:

Independent Basic Service Set (IBSS)

Hubungan  terjadi  antara  2  devices  wireless,tanpa  menggunakan  acces  point  sebagai sentral ‘ad-hoc’ topologi, seperti peer to peer dalam jaringan kabel,  banyak permasalahan pada compability antara beberapa merk.

Gambar. Internal wireless NIC untuk desktop atau server

– Basic Service Net (BSS)

Untuk mengatasi masalah kompabilitas antar devices maka digunakan Access Point(AP) sebagai  sentralhub  dari  jaringan  WLAN,  AP  dihubungkan  pada  jaringan  kabel  LAN. Range efektif 90-150m.

Gambar. Access point

– Extended Service Set (ESS)

Untuk mengatasi range tadi, maka digunakan beberapa Access point agar wilayah yang dicover menjadi luas/overlaping.

Komunikasi  Wireless    menggunakan  tiga  type  frame:  control  (contoh  authentication request  frame  dan  association  request  frame),  management(frame  berupa  SSid  dari Access point ke client), dan data frame(data yang akan dikirim).

Untuk mencegah collision dalam sharing radio frekwensi, WLAN menggunakan Carrier Sense Multiple ccess/Collision Avoidence (CSMA/CA), untuk memastikan request to send/ clear to send (RTS/CTS) terjadi sebelum data dikirim.

Chapter 4

Cable Testing

Waves  atau  yang  dalam  bahasa  Indonesianya  gelombang,adalah  energi  yang merambat dari 1 tempat ke tempat yg lain.

Terdapat 2 jenis gelombang,yaitu:

  • Sine Waves yang mirip signal Analog

Contoh:

  • Square Waves yang mirip signal Digital

Contoh:

Seluruh jenis gelombang memiliki atribut yang sama yaitu:

  • Frequency:Banyaknya gelombang dalam 1 periode
  • Amplitudo:Tingginya 1 gelombang,dan
  • Pulses

Desibel adalah besaran dari power signal.bila nilainya negatif maka signal tersebut mengalami loss(kehilangan)  dan bila nilainya positif maka signal bertambah atau malah besarnya kelebihan.

Rumus perhitungan decibel:

  • Fiber & Wireless :

db = 10 log

  • Copper Media :

db = 20 log

Gangguan pada signal biasa disebut Noise yang bias berasal dari:

  • Kabel yang slaing berdekatan
  • Electro Magnetic Interference(EMI)
  • Radio Frequency Interference(RFI)

Noise  dapat  mempengaruhi  Keseluruhan  signal  yang  ditransmisikan(white  noise),dan juga dapat pula hanya sebagian (Narrow band Interference).

Bandwidth dibagi menjadi 2,yaitu:

  • Analog Bandwidth,biasanya pada Radio atau Amplifier
  • Digital  Bandwidth,biasanya   digunakan   pada   pengiriman   data   pada computer

Terdapat 2 jenis kabel,yaitu: A.  Copper

  1. Coaxial Cable

Shielded Twisted Pair(STP)

  1. UnShielded Twisted Pair(UTP)
  1. B. Fiber Optic

Berkurangnya  kualitas  suatu  signal  (degradasi  signal)  dapat  disebabkan  oleh beberapa hal,seperti:

  • Attenuation
  • Impedance mismatch
  • Noise
  • Crosstalk,beberapa macam crosstalk,antara lain:

o Near End Crosstalk(NEXT)

o Far End Crosstalk(FEXT)

o Power Sum Near End Crosstalk(PS-NEXT)

TIA/EIA-568-B standart menspesifikan 10 test yang harus dilewati oleh Cooper cable bila akan digunakan  untuk high-speed  Ethernet  LANs.Optical  Fiber juga harus melewati test sesuai dengan standar network yang ada.

CHAPTER 5

Cabling LAN and WAN

Standard-standard IEEE untuk Ethernet :

a.)  802.3 – Ethernet

b.)  802.3u – Fast Ethernet

c.)  802.3z – Gigabit Ethernet

Pada Ethernet, terdapat istilah AUI (Attachment Unit Interface) yang terdiri dari 15 pin, gunanya sebagai conventer misalnya Ethernet router yang tidak support RJ-45 harus memakai AUI sebagai perantara.

Standard Ethernet untuk media:

a.)  10 Base 2 : 10 Mbps, Baseband, 200 m(185 m), bus topology b.)  10 Base 5 : 10 Mbps, Baseband, 500 m, bus topology

c.)  10 Base T : 10 Mbps, BAseband, 100 m, star topology d.)  100 Base TX: 100 Mbps, BAseband, memakai UPT

e.)  100 Base FX : 100 Mbps, Baseband, memakai Fiber Optic

f.)  100 Base SX dan 1000 Base LX : 1000 Mbps, Baseband, memakai Fiber Optic g.)  1000 Base T : 1000 Mbps, Baseband, memakai UTP

Pada Hub terdapat aturan 5-4-3 dimana, terdapat 5 segment, maksimal 4 Repeater, hanya

3 segment yang terkoneksi user.

koneksinya ada 2 :

  • User : populated
  • Link : non-populated

Hub terbagi atas 3 tipe :

a.)  Passive : alngsung operasi setelah colok power dan host b.)  Active : dapat diatur

c.)  Intelligent :  dapat diatur

Media wireless biasanya menggunakan Radio Frequency (RF), Infrared (IF), Microwave, dan Satellite. Ada dua metode spectrum : Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) dan Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS).

Switch dan Bridge bekerja based on destination MAC Address, memiliki CAM (Content

Addressable memory) untuk menyimpan MAC dan portnya.

3 Operasi Switch dan Bridge :

  1. a) Flooding, saat destination MAC tidak ada di CAM, maka frame akan diforward ke semua port kecuali port asal & source MAC di catat, proses ini dinamakan floodin
  2. b) Forward, frame langsung  dikirim  ke tujuanbila  destination  MAC  ada di CAM

table

  1. c) Filter, frame ke tujuan yang MAC-nya telah ada pada CAM aka difilter agar tidak keluar ke port lain selain tuj

CAM :

MAC PORT
A1 0/1
E5 0/5

Yang dicatat itu SOURCE-nya

Tambahan:

Dua oprasi dasar swict;

<= misal dari A dikirim pesan ke E…

Pertama dia kirim sampe alamat destinationnya bener

Tapi   kalo   udah   ada   diCAM,   gak   dikirim   kesemua, langsung ke destination

  1. A) switching data frame
  2. B) maintaining switching operation

Pengertian Broodcast Domain dan Collision Domain

Brooodcast domain akan meneruskan broodcast transmission pada domain tsb, contoh: request  DHCP  client  thd. DHCP  server.  Collision  domain  memungkinkan  terjadinya collision yang lebih banyak pada domain tsb.

™  Device layer 1 yaitu repeater dan hub tidak memisahkan colision domain dan tidak memisahkan broodcast domain.

™  Device layer 2 yaitu switch dan bridge memisahkan collision domain tapi tidak

memisahkan broadcast domain.

™  Device  layer  3  yaitu  router  memisahkan  collision  domain  dan  memisahkan broodcast domain.

Perbandingan Mode Client-Server dgn Mode Peertoper Pada Local Area Network Peer to peer disebut juga work gruup mode, tidak ada sistem penyimpanan data terpusat diserver, semua data  dan user account disimpan pada komputer lokal

Cara melihat nama workgroup:

Klik kanan icon MY Computer => properties=>Computer name=>changes

Cara melihat dan membuat user account:

Klik kanan icon MY Computer=>mange=>local  user dan groups untuk membuatnya klik kanan pada folder Local Users and Group lalu New Users.

Work Group:

Admin

User A

Admin

User B

Admin

User C

Admin

User D

Setiap host computer pada peer to peer (workgroup) mempunyai peran yang sama dalam. Sharing dan mapping data

Sharing: share thd folder agar dapat diakses oleh host lainyan dlm network yang sama

Mapping: proses pengambilan folder yang dishare o/ sebuah computer

Sharing, ada beberapa cara:

*) klik kanan foldernya lalu pilih “Sharing and Security”, maksudnya nama folder sharenya.

*)start=> run => cnd

Net share name= path

Mapping ada beberapa cara:

*)start=> Run=> ketik:

\\ip tujuan\ foldershare

*)start =>run=>cmd=> ketik:

Net_use_*_\\ ip tujuan\ folder share_/user:name_ password

Tanda folder yabg dishare yaitu: Gambar tangan dibawah folder

folder

A

192.168.10.10

B

192.168.10.20

Komputer B mapping keA dgn cara : Start=> run=> ketik:

\\192.168.10.10\folder

Mode Server

Client-server  mempunyai  system  penyimpangan  terpusat  dgn  nomor  active  Directory pada computer server.

Bila server menjalankan system operasi:

  1. a) windows NT40 => Security Acount Manager (SAM)
  2. b) windows 2000 dan setelahnya=> Active Directory

Server:

-admin

-User A

-User B

-User C

Admin

Admin

Admin

Client dapat log in dari computer manapun sebab account dibuat diserver

Penetapan u/ security dan apa saja yang dapat diakses client dibuat dgn Group Policy

Object (GPO) pada server.

Perngantar WAN

Wide Area Network meliputi skala yg luas & menggunakan teknologi spt; frame relay,

150N, TI ,dll

Alat2x pada WAN misalnya modem, router, communication server (provider)

DTE                      DCE

oooo

inet

router

modem

Terhadap cable serial yang dapat berupa DTE (connector-nya mde) Maupun DCE (co nnector female)

Router  dihubungkan  dgn  serial  yg  berupa  DTE,  lalu  dihubungkan  ke  modem  yg interfocenya DCE.

Chapter 6

Ethernet Fundamental

Ethernet memungkinkan berbagai host untuk berbagi medium yang sama tanpa collision yang signifikan.

Mengenal metode CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection). Ethernet  diciptakan  oleh  DIX  (Digital  Corporation,  Intel,  dan  Xerox)  dan  memiliki

standar IEEE 802.3

Terdapat isitilah legacy ethernet yaitu ethernet yang beroperasi pada 10 Mbps

Pada OSI Layer, ethernet bekerja pada layer physical dan data link.

Layer data link membuat ethernet menggunakan frame dalam mengirim data.

Pengiriman frame pada layer 2 berdasarkan MAC address, MAC terdiri dari 48 bits, 12 hexadecimal, dan 6 bytes.

Tipe-tipe frame ethernet :

  1. a) 803
Preamble

 

7

SFD

 

1

Destination

 

6

Source

 

6

Type/ Length

2

Data

 

46-1500

FCS

 

4

  1. b) Ethernet II
Preamble

 

8

Destination

 

6

Source

 

6

Type/ Length

2

Data

 

46-1500

FCS

 

4

Preamble  digunakan  sebagai  timing information  pada ethernet  10 Mbps atau kurang.

SFD adalah Smart Frame of Delimiter > akhir timing information,  bentuknya

10101011.

Destination dan sourcenya merupakan destination dan source MAC address.

FCS adalah check sequence yang digunakan untuk pengecekan kesalahan.

MAC address terbagi menjadi 2 tipe :

  1. a. Deterministic  : collisionless,  misalnya  pada token ring dengan  metode  token passing.
  2. b. Non- Deterministic : dapat terjadi collision, contohnya pada

Bentuk penulisan method pada ethernet :

Ethernet   juga  mengenal   Logical  Link  Control  (LLC)  pada  layer  data  link  guna mengubungkan dengan layer diatasnya.

Ethernet menjalankan fungsi :

  1. a. Mengirim dan menerima data b.   Mendeteksi error.

Cara kerja CSMA/CA pada ethernet

CSMA/CD merupakan metode pengontrolan collision, misalnya terdapat topologi :

Host A ingin mengirimkan data ke host B, pada saat yang bersamaan, host C mengirim data  ke host  B, akan  terjadi  collision  dan  menyebabkan  signal  dalam  media  jaringan meningkat,  lalu  pengiriman  dihentikan  dan  waktu  untuk  setiap  host  dalam  mengirim kembali  diacak.  Host  C  yang  menyebabkan  collision  tidak  akan  mendapat  prioritas pertama dalam mengirim data.

Macam-macam jenis collision yaitu :

  1. Local

Collision yang terjadi di segmen yang sama; penggambarannya :

  1. Remote

Collision yang terjadi di segmen yang berbeda, penggambarannya :

  1. Late

Collision yang terjadi setelah 64 bytes pertama dari satu frame di pandang dari sisi si frame-nya.

Jenis-jenis gangguan pada frame :

  1. Short frame
  2. Long frame

Chapter 7

Ethernet Technologies

Legacy Ethernet

Bandwidth  Legacy  Ethernet:  10Mbps  (20Mbps  bila  full-duplex).  Legacy  Ethernet menggunakan Manchester encoding.

10Base5

– Maximum distance: 500m

– Medium: Coaxial cable

10Base2

– Maximum distance: 185m

– Medium: Coaxial cable

10Base-T

– Maximum distance: 100m

– Medium: UTP

Fast Ethernet

Bandwidth Fast Ethernet: 100Mbps (200Mbps bila full-duplex).

100Base-TX

– Maximum distance: 100m

– Medium: UTP

100Base-FX

– Maximum distance: 228-412m

– Medium: Fiber

Gigabit Ethernet

Bandwidth  Gigabit  Ethernet:  1000Mbps.  Gigabit  Ethernet  menggunakan  4 pasang kabel untuk transfer dan menerima data secara bersamaan. (full-duplex) Gigabit Ethernet mempunyai keuntungan: bebas noise, jarak tempuh yang lebih jauh dan bandwidth yang lebih besar sehingga sering dipakai untuk teknologi backbone.

1000Base-T

– Maximum distance: 100m

– Medium: UTP

1000Base-SX

– Maximum distance: 220-550m

– Medium: Fiber

1000Base-LX

– Maximum distance: 550-5000m

– Medium: Fiber

Chapter 8

Ethernet Switching

Ethernet adalah sharing media, baseband teknologi, yang artinya hanya satu node dapat  mentransmit  satu  data  pda  saat  itu  juga.  Untuk  meningkatkan    jumlah  node dalam single segment akan berakibat pada kebutuhan bandwith yang harus ditingkatkan juga. Hal ini dapat  meningkatkan  terjadinya  collision.  Pemecahan  dari       masalah  ini adalah membagi suatu   segment network     yang     besar menjadi      beberapa     bagian dan              memisahkannya menjadi collision domain yang terpisah.    Bridges dan switches dipakai untuk memecah network menjadi multiple collision domains.

Bridge membuat bridge table dari source address suatu packets yang   diproses. Address tersebut berhubungan  dengan frame port yang masuk. Akhirnya  bridge table mempunyai    informasi    dari   address-address    yang   memungkinkan    bridge   untuk meneruskan frame keluar melalui port yang didasarkan pada destination address.

Gambar. Keadaan default ( bridge table kosong)

Gambar. Bridge table sudah terisi

Switch   adalah bridge dengan banyak port,    mempunyai cara kerja yang sama   dengan bridge tapi juga dilengkapi     dengan virtual connection yang langsung menghubungkan antara         source dan destination node,dibandingkan  antara source collision domain dan destination collision domain. Setiap portnya membuat collision domain. Switch membuat secara dinamik dan memelihara  Content   Addressable  Memory (CAM) table, menjaga semua informasi MAC yang dibutuhkan untuk tiap port. CAM adalah memory yang pada hakekatnya bekerja  mulai dari belakang dibanding dengan conventional memory.

Tiga proses Switch based on CAM table

–     Flooding,  disebarkan  ke semua port kecuali port asalnya, bila destination  Mac belum       ada di CAM table

–     Forward,  frame  langsung  dikirim  ke tujuan  berdasarkan  destination  Mac,  bila destination telah ada.

–    Filter, frame tidak dikirim ke port yang bukan terdapat Mac address tujuan.

Dua  device  yang  dihubungkan  ke  port  Switch  menyebabkan  small  collision domain. Small physical segments ini dinamakan microsegments. Microsegments dihubungkan  dengan  menggunakan    twisted  pair  kabel  yang  sanggup  berkomunikasi

secara full-duplex.  Dalam mode full duplex , ketika kabel yang terpisah digunakan untuk transmit  dan receive  diantara  host,  tidak terdapat  konflik  dalam  media  tersebut,  oleh sebab itu collision domain tidak terbentuk lagi.

Full Duplex

–    bandwith menjadi double diantara node

–    Transmisi bebas collision

–    Dua 10 atau 100 Mbps jalur data

Kebanyakan  Switch support untuk komunikasi dalam mode full duplex, begitu juga NIC, dalam teorinya  bandwith  akan menjadi  double ketika digunakan  mode full duplex.

Terdapat 3 jenis SWITCH:

–    Cut Through Switch

–    Store and Forward Switch

–    Fragment Free Switch

Cut Through Switch.

Switch dapat segera meneruskan frame ke tujuan begitu destination address terbaca, tidak terdapat error cheking, latency yang rendah.

Cut Through mode

Store and Forward Switch

Switch   menerima   keseluruhan   frame  sebelum   mengirim   kembali   ke  port  tujuan, memeriksa   sampai Frame check Sequence (FCS), kalau frame valid, Switch melihat ke alamat tujuan apa ada di table, yang kemudian frame dikirimkan ke port tujuan.Delay paling tinggi

Store and Forward mode

Fragment-free switching

Fragment  free switch membaca  dan memeriksa  64 bytes pertama dari frame sebelum meneruskannya ke port tujuan.

Fragment Free mode

Switch  pada  network  biasanya  menggunakan    Spanning-Tree  Protocol  (STP) untuk  mengidentifikasi  dan  mematikan  jalur  yang  terlalu  banyak  yang  melalui  suatu network  (broadcast  storm). Hasilnya  adalah jalur untuk melalui network terbebas dari loop (dengan memblok port menggunakan Spanning Tree Algorithm)

Layer 2 tidak mempunyai  Time To Live (TTL)seperti  pada Layer 3 dalam mengatasi looping, maka digunakan STP. Proses-proses dalam STP:

  • Blocking
  • Listening
  • Learning
  • Forwarding
  • Disabled

Proses cara kerja STP pada suatu port

  • From initialization to blocking
  • From blocking to listening or to disabled
  • From listening to learning or to disabled
  • From learning to forwarding or to disabled
  • From forwarding to disabled

Menggunakan  layer  2  device(switch)  untuk  memecah  LAN  ke  dalam  multi Collision domain dapat meningkatkan bandwith yang ada pada tiap-tiap host. Tapi device layer 2(switch) meneruskan Broadcast, seperti ARP. Device layer 3(router) dibutuhkan untuk mengontrol broadcast dan membagi broadcast domain.

Data bergerak melintasi traffic manajemen suatu device pada layer 1, 2, dan 3 pada OSI model. Layer 1 digunakan untuk transmisi melintasi fisik media, layer 2 untuk collision domain manajemen, dan Layer 3 untuk broadcast domain manajemen.

Chapter 9

TCP/IP Protocol Suite & IP Addressing

Protocol   ini  dikembang   kan  oleh  Departement   of  Defense(DOD)   untuk menghasilkan Network yang terpercaya.

Pada TCP/IP terdapat 4 Layer,yang terdiri dari:

  • APPLICATION Layer

Contohnya  antara  lain:FTP,TFTP,NFS,SMTP,TelNetSNMP,dan  masih  banyak yang lain

  • TRANSPORT Layer

Pada Layer ini terdapat 2 protocol utama,yaitu

o TCP(Transmission Control Protocol)

Sifatnya Realible,Connection Oriented

o UDP(User Datagram Protocol)

Sifatnya UnRealible,Connectionless

  • INTERNET Layer

Berfungsi untuk menentukan  jalur yang paling baik pada Network saat pengirim data dilakukan

Beberapa protocol yang beroperasi pada layer ini,antara lain:

IP,ICMP,RARP,ARP,dll

  • NETWORK ACCESS Layer

Berfungsi  untuk  mengijinkan  Packet  IP  melakukan  koneksi  fisik  dengan

Media Network.

IP Addressing Dibedakan menjadi 2,yaitu:

  • Private

Private IP digunakan untuk jaringan lokal yang terkoneksi dengan internet

Kelas A:10.0.0.0 – 10.255.255.255

Kelas B:172.16.0.0 – 172.31.255.255

Kelas C:192.168.0.0 – 192.168.255.255

  • Public

IP.

Digunakan untuk Jaringan Internet,misalnya untuk Situs-situs/website. Ada 3 macam cara untuk memberikan IP pada suatu computer.

  1. Static,disetting secara manual
  2. Dynamic,penyetingan dilakukan menggunakan DHCP
  3. Reservation,juga dengan DHCP dan secara permanent

SubNet Mask berguna untuk mengetahui terdapat di network manakah sebuah

Caranya  yaitu  IP  di  AND  dengan  SubNet  Mask  maka  akan  menghasilkan Network ID.

Selain IP  TCP/ IP Protocol juga menyediakan beberapa protocol yang fungsinya untuk melakukan pengalamatan.

o RARP(Reverse Address Resolution Protocol)

RARP Digunakan untuk mendapatkan IP address dari MAC.

o BOOTP(BOOTstrap Protocol)

Beroperasi pada lingkungan Client-server,dan hanya memerlukan 1 buah paket untuk mengumpulkan/mecari IP.

BOOTP  sudah  jarang  digunakan  dan  digantikan  oleh  DHCP  sebagai pemberi IP secara dinamis.

o DHCP(Dynamic Host Configuration Protocol)

Berbeda  dengan  BOOTP,DHCP  mengizinkan  host  untuk  melakukan pengeSETan alamat IP secara dinamis.

o ARP(Address Resolution Protocol)

ARP digunakan untuk menetapkan MAC Address dari IP Address.

38

CHAPTER 10

Routing Fundamental & Subnet

Pegertian Protocol

Protocol :  sekumpulan aturan yang mendefinisikan bagaimana computer atau host dapat berkomunikasi, aturan yang dideskripsikan:

a.)  format yang dipertukarkan

b.)   cara computer bertukar pesan

Dalam network terdapat 2 protocol utama, yaitu :

a.) Routing protocol

Protocol  yang  digunakan  untuk  membangun  routing  table  overall  network  dan memilih  best  path.  Routing  table  digunakansebagai   panduan  dalam  melakukan routing (meneruskan paket ke network yang berbeda)

Routing table berisi network yang directly connected maupun network remote

b.) Routing protocol

berguna  untuk  meneruskan  paket  ke  tujuan  atau  router  berikutnya  berdasarkan informasi pada routing table, contohnya IP

Routing sendiri mempunyai 2 jenis, yaitu :

a.)  static routing

b.)  dynamic routing

Static Routing

Static Routing berguna untuk membangun routing table secara manual, jadi tidak menggunakan  routing  proocol  dalam  mebuat  routing  table,  memiliki  kelemahan  bila network ada banyak (harus memasukkan satu-satu)

Contoh membangun static routing pada topology sebelumnya:

A(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 200.10.10.20

A(config)#ip route 200.20.20.0 255.255.255.0 200.10.10.20

A(config)#ip route 192.168.30.0 255.255.255.0 200.20.20.10

B(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 200.10.10.10

B(config)#ip route 192.168.30.0 255.255.255.0 200.20.20.20

A(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 200.20.20.10

A(config)#ip route 200.10.10.0 255.255.255.0 200.20.20.10

A(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 200.10.10.10

Dynamic routing

Dynamic Routing menggunakan routing protocol dalam membangun routing table dan memudahkan bila network atau route yang terdapat ada banyak:

a.)  routing Information Protocol (RIP

b.)  Interior Gateway Rating Protocol (IGRP)

c.)  OpenOpen Shortest Path First (OSPF)

d.)  Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)

e.)  Border Gateway Protocol(BGP)

f.)  Intermediate System to Intermediate System, (IS-IS)

2 Algoritma routing, yaitu :

a.) distance over b.) link state

Distance Vector Routing

Distance   vector   mengirimkan   routing   update   secara   estafet   kepada   router-router tetangganya,  setiap  kali  melewati  sebuah  router,  maka  hop  akan  ditambahkan  (  hop

=router yang dilalui).

Routing update mengirimkan copy routing table secara lengkap pada router tetangganya. Router-router dalam jaringan distance vector hanya tahu network dari tetangganya saja. Contoh routing protocol distance vector :

a.)  RIP v1 & RIP v2

b.)  IGRP

c.)  BGP

Link State Routing

Link  state  tidak  terbatas  jumlah  hop dalam  mengirim  update,  jadi dapat  menjangkau network yang lebih luas.

Link  state  mengirimkan  link  state  advertisement  (LSA)  secara  broadcast(flooding)  ke

semua router dalam jaringan.

Info LSA disimpan  oleh setiap router dalam databasenya  sehingga  setiap router tahu topologi jaringan secara overall.

Istilah-istilah link state :

a.)  Link State Advertisement (LSA)

b.)  Djikstra

c.)  Routing Table d.)  Neighbor table

e.)  Database/ topologi table

Info LSA disimpan pada database/ topological tbale, kemudian Djikstra digunakan dalam menghitung cost atau best path dan perhitungan diletakkan dalam routing table.

Link State juga mempunyai  neighbor table yang berisi daftar router tetangganya.  Link Sate mengenal periodic update, update hanya dilakukab bila ada perubahan(event triggred update) dengan mengirim LSA lagi ke semua router.

Perubahan diketahui dengan pengiriman Link State Refresh berupa hellomessages secara

periodik (ukuran lebih kecil dari pada routing update distance vector)

Contoh Link State Routing Protocol :

a.)  OSPF

b.)  IS-IS

Selain  berdasarkan  algoritma,  routing  protocol  juga  dapat  dibedakan  menjadi  2  dari

AS(Autonomous System = Network yg Policy sama) yaitu:

a.)  IGP

b.)  EGP

Informasi lain pada routing protocol mendefinisikan:

a.)  protocol-type : jenis routing protocol

b.)  next hop association : apakah suatu network directly connected atau remote c.)  outbound interface : ke interface mana routing dilakukan

d.)  routing metric : perhitungan best route

Pengantar Subnetting

Subnetting adalah proses memcah-mecah network yang besar menjadi network-network yang lebih kecil.

Subnet mask yang dipakai oleh suatu class dapat menjadi tidak default. Network-netwok kecil  yang  diperoleh  hasil  dari  subnet  mask  tidak  dapat  berhubungan  tanpa  melalui router.

Subnetting memiliki rumus:

Total subnet = 2 subnet bit

Usable subnet = 2 subnet bit – 2

Total host per subnet = 2 host bit

Usable host per subnet =  2 host bit – 2

Keterangan :

– Usable  subnet  yaitu  total  subnet  dikurang  dua sebab  menurut  aturan  cisco,  subnet pertama & terakhir tidak boleh digunakan.

Subnet pertama disebut juga subnet zero

– Usable host per subnet yaitu total host per subnet dikurang dua sebab alamat network dan alamat terakhir dari subnetwork adalah alamat broadcast.

Berdasarkan subnet mask secara default:

a.)  Class A

11111111.00000000.00000000.00000000

Network bit           host bit b.)  Class B

11111111.11111111.00000000.00000000

Network bit                       host bit c.)  Class C

11111111.1111111.1111111.0000000

Network bit                                    host bit

Subnet bit akan muncul setelah subnetting dilakukan

Chapter 11

TCP / IP Transport and Application Layer

Fungsi dari transport layer :

  1. a) Meregulasikan  aliran  informasi  secara  akurat  dan  terpercaya  dengan  sliding window, sequence number, dan
  2. b) Menjamin Realibility dan melakukan flow

TCP / IP merupakan gabungan dari dua layer yaitu TCP pada layer 4 dan IP pada layer 3. TCP membentuk virtual circuit, sifatnya connection oriented dan membentuk koneksi

dengan three way handshake :

Flow control  digunakan  untuk mengatur  jumlah data yang dikirim  pada suatu waktu, ditentukan oleh window size.

Contoh window size 2 yang sudah membentuk sliding window :

Sequence  number digunakan  untuk mengurutkan  data agar sampai pada tujuan sesuai urutannya.

Bila pada selang waktu tertentu ACK tidak diterima oleh host sumber dari host tujuan, maka akan dilakukan retransmission atau pengiriman kembali ke tujuan.

Transport  layer  berkomunikasi  dengan  application  layer  dengan  menggunakan  port number.

Port dibawah 1024 disebut juga well-unknown port number.

Protocol-protocol yang memakai TCP :

–    HTPP :

Bekerja sama dengan www digunakan untuk merequest halaman web dari web server untuk ditampilkan pada browser client.

Halaman web dapat dibuat dengan Hypertext Markup Language (HTML) yang

merupakan web static ataupun dengan web dinamis seperti PHP, ASP, atau JSP –

> port 80.

–    FTP :

Digunakan untuk melakukan transfer file dari server FTP ke client FTP ( port 20 dan 21).

–    SMTP :

Digunakan untuk email server (port 25).

–    TelNet :

Digunakan untuk remote ke komputer lain (port 32).

Uer Datagram Protocol (UDP)

UDP yaitu protocol yang sifatnya connectionless, tidak membentuk koneksi atau virtual circuit, pengiriman langsung dilakukan tanpa memperdulikan data sampai pada tujuan atau tidak.

Protocol yang memakai UDP :

–    SNMP :

Untuk manajemen network (port 161).

–    TFTP :

Backup IOS dan configuration file pada router dan switch Cisco (port 69).

–    DHCP : (Membagi IP address)

Membagi IP secara dinamik (port 67 dan 68).

DNS memakai TCP dan UDP sekaligus, untuk menterjemahkan nama ke IP dan sebaliknya (port 53).