Monthly Archives: January 2013

22Jan/13

The Effect of Moringa Root Teratogenic (Moringa oleifera Lamk.) implication the Mouse Fetus (Mus musculus L.) Swiss Webster Strain

The Effect of Moringa Root Teratogenic (Moringa oleifera Lamk.) implication the Mouse Fetus (Mus musculus L.) Swiss Webster Strain

Oleh
Novita Sari, Saleh Hidayat, Sri Wardhani
Vsary@rocketmail.com, saleh_UMP@yahoo.com dan s_wardhaniump@yahoo.com
FKIP Biologi Universitas Muhammadiyah Palembang

Abstract
Moringa (Moringa oleifera Lamk.) has many benefits, but one of the part of moringa plant has a teratogenic effect, it is on the root. It needs evidence to test the level of moringa root teratogenic toward the organism that is sensitive to the teratogen material. In this research, the organism that used was the mouse (Mus musculus L.). The problems in this research does the root of moringa (Moringa oleifera Lamk.) affect the mouse fetus (Mus musculus L.) The method that used in this research was the experiment method with Completely Randomized Design (CRD) 4 treatments and 6 replication. The results showed extracting of moringa root (Moringa oleifera L.) in various concentrations (10%, 20% and 30%) affect the mouse fetus (Mus musculus L.) significantly, they are hemorrhage and the hunched body. It saw from the results of variance analysis (Anava) fetus that the significance of hemorrhage 0.015 > α 0.05 and for significance of hunched body 0.00 2 > α 0.05. So it can be concluded the extract of moringa root affects toward the mouse fetus significantly.

Keywords: teratogenic, the concentration of extract, moringa root, mouse

ABSTRAK
Kelor (Moringa oleifera Lamk.) mempunyai banyak manfaat, tetapi salah satu bagian tanaman kelor mempunyai efek teratogenik yaitu pada akarnya. Perlu dilakukan pembuktian untuk menguji tingkat teratogenik akar kelor terhadap organisme yang sensitif dengan material teratogen. Pada penelitian ini organisme yang digunakan adalah mencit (Mus musculus L.). Masalah dalam penelitian ini apakah akar kelor (Moringa oleifera Lamk.) berpengaruh terhadap fetus mencit (Mus musculus). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 6 ulangan. Hasil penelitian membuktikan pemberian ekstrak akar kelor (Moringa oleifera L.) dalam berbagai konsentrasi (10%, 20% dan 30%) berpengaruh nyata terhadap fetus mencit (Mus musculus L.) yaitu hemoragi dan tubuh bongkok. Hal tersebut terlihat dari hasil analisis varian (Anava) fetus yang hemoragi signifikansinya 0,015 > α 0,05 dan untuk tubuh bongkok signifikansinya 0,002 > α 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak akar kelor dapat berpengaruh nyata terhadap fetus mencit.

Kata Kunci: Teratogenik, konsentrasi ekstrak, akar kelor, mencit
Continue reading